Sabtu, 19 November 2011

Sistem Berorientasi Objek


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Objek adalah kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas dan mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas tersebut.Pengertian berorientasi objek berarti pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat diambil bahwa suatu permasalahan yang akan dihadapi oleh seseorang yang belum mengerti tentang apa itu sistem berorientasi objek adalah apa itu yang dimaksud dengan sistem berorientasi objek itu sendiri.
C.  TUJUAN PENULISAN
Karena mungkin kita sebagai mahasiswa teknik informatika ada yang belum mengetahui tentang apa itu sistem berorientasi objek maka tulisan ini pun dibuat dengan tujuan tersebut.




BAB II
PEMBAHASAN
Setiap objek mempunyai identitas yang dapat diukur dan memiliki nilai yang bertujuan untuk membedakan entitas antara satu objek dengan objek lain. Pada objek terdapat sifat konkrit yang melekat pada identitas objek tersebut yang berfungssi untuk membedakan setiap objek walaupun nilai atributnya hampir sama atau identik.
Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama akan membentuk sebuah kelas yang merupakan wadah bagi objek yang dapat digunakan untuk menciptakan objek, atau dengan kata lain suatu kelas objek menggambarkan kumpulan dari objek yang mempunyai sifat (atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantik umum. Fungsi kelas objek adalah mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.
Beberapa istilah yang berhubungan dengan objek antara lain :

·       Atribut
Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut berada.

·       Metode
Metode adalah subprogram yang tergabung dalam objek bersama – sama dengan atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut. Sering juga disebut sebagai procedure atau function.


·       Message
Message merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek dengan objek lain dengan cara mengikirimkan pesan oleh suatu objek kepada objek tertentu.


·       Operasi
Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas suatu objek


v Metodologi Berorientasi Objek

Dalam metodologi berorientasi objek terdapat tiga cara yang sering
digunakan antara lain :

1. Encapsulation (pengkapsulan)

Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama – sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.




2. Inheritance (Pewarisan)

Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data atau atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari sebuah objek induk akan diturunkan kepada anak objek dan demikian seterusnya. Ini menandakan bahwa atribut dan operasi yang dimiliki secara bersama dalam sebuah kelas objek mempunyai hubungan secara hirarki. Metode ini menggambarkan generalisasi dari sebuah kelas objek.

3. Polymorphism (Polimorfisme)

Polimorfisme merupakan konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Ini berarti bahwa operasi yang sama mungkin saja mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda atau bergantung pada kelas yang mencipatakan objek tersebut.

Model sistem berorientasi objek lebih mendekati keadaan nyata, dan dilengkapi dengan penyajian grafis dari sistem yang sangat bermanfaat untuk komunikasi dengan user dan pembuatan dokumentasi struktur dari sistem. Dari sisi desain, pemodelan sistem berorientasi objek menggunakan tiga macam model antara lain :
1.    Model Objek
Model objek yaitu menggambarkan struktur statis dari suatu objek dalam sistem dan relasinya yang berisi diagram objek yaitu suatugraph dimana node-nya adalah kelas yang mempunyai relasi antar kelas.


2.    Model Dinamik
Model dinamik yaitu menggambarkan aspek dari sistem yang berubah setiap saat yang dipergunakan untuk menyatakan aspek kontrol dari sistem yang berisi state diagram yaitu suatugraph dimananode-nya adalah state danarc adalah tarnsisi antara state yang disebabkan oleh event.

3.    Model Fungsional
Model fungsional yaitu menggambrakan transformasi nilai data di dalam sistem yang flow diagram yaitu suatugraph dimananodenya menyatakan proses danarc-nya adalah aliran data.
Untuk mempermudah dalam pemodelan abstrak dan pembuatan perancangan program maka digunakan diagram objek untuk melengkapi notasi grafik dalam pemodelan objek, kelas dan relasinya dengan yang lain.
Konsep dan implementasi pada system berorientasi objek adalah UML atau Unified Modeling Language. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.
Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM. UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem. Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group
UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
  • Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
  • Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
  • Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
  • Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
  • State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
  • Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.
  • Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
  • Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
  • Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
  • Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.
Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.

ü Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor.  Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

ü Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case : interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

ü Collaboration Diagram

Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh object.

ü Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
diagram UML.png







-         Diagram UML
BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

1.    UML digunakan sebagai pengembang perangkat lunak.
2.    UML memberikan banyak manfaat dan pemahaman terhadap metode pemodelan dan proses disempurnakan dengan penggunaan tool yang tepat.
3.    UML berperan penting dalam sistem orientasi objek.














DAFTAR PUSTAKA
·       Basruddin (2011). Sistem Berorientasi Objek. From http://www.scribd.com/doc/26601970/SISTEM-BERORIENTASI-OBJEK, 2 oktober 2011
·       From : http://id.wikipedia.org/wiki/UML

Tidak ada komentar:

Posting Komentar