Rabu, 02 April 2014

Perkembangan Basis Data



Sebelum membahas tentang perkembangan basis data kita harus mengetahui pengertian dari basis data itu sendiri. Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.

Basis data memiliki beberapa unsur yaitu :

·         Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
·         Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity.
·         Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
·         Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut
disebut nilai data.
·         Kunci Elemen Data ( Key Data Element )
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas.

Basis data juga memiliki beberapa komponen yaitu :

·         Perangkat Keras ( Hardware )
·         Sistem Operasi ( Operating System )
·         Basis data (  Database  )
·         Management System ( DBMS )
·         Pemakai ( User )

Tujuan dari penggunaan basis data diantaranya adalah :

·         Kecepatan dan kemudahan (Speed )
·         Efisien ruang penyimpanan (Space)
·         Keakuratan (Acuracy)
·         Keamanan (Security)
·         Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
·         Data dapat dipakai secara bersama (shared)
·         Dapat diterapkan standarisasi (standardization)

Perkembangan basis data sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi dan computer. Terdapat dua pendekatan alternatif yang dapat digunakan dalam pengembangan basis data pada sebuah proyek perancangan sistem informasi. Kedua pendekatan tersebut adalah :


  • ·System Development Life Cycle (SDLC) 
  •   Rapid Application Development (RAD) / Prototyping


Saya akan menjelaskan tentang RAD. Pendekatan menggunakan RAD memungkinkan pengembangan sistem secara cepat. Proses pembuatan prototipe data dapat dilakukan pada saat pendefinisian data. Dimana proses identifikasi dan inisalisasi tidak dilakukan secara mendetail. Setiap perubahan yang terjadi terhadap perencanaan perancangan dapat disesuaikan kembali dengan jalan melakukan revise dan enhance prototipe itu sendiri. Lebih fleksibel jika dibandingkan dengan model pendekatan SDLC.
RAD dilakukan melalui tahap-tahap berikut :
  • Identity problem : pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan proyek dan pemodelan tahap awal sebuah data
  • Develop Initial Prototype : Setelah kebutuhan dirinci dan dijelaskan, maka dilakukan desain pemodelan data logika. Dimana pada tahapa ini proses analsis kebutuhan di spesifiukasikan secara rinci.
  • Physical Database Design and Creation : Pada tahap ini terjadi pendefinisian isi database lanjutan ke dalam DBMS. Selain itu, pada tahap ini juga terjadi desain program yang melakukan pemrosesan data.
  • Database Maintenance : Pada tahap ini dilakukan proses analisis database untuk menyesuaikannya dengan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan. Pada tahap ini juga dilakukan proses perbaikan terhadap error yang muncul selama prototype diimplementasikan. Perbaikan terhadap error ini dapat terjadi berulang kali hingga akhirnya tercipta sebuah prototype yang sesuai dengan harapan atau tujuan organisasi.
  • Implementation : Merupakan tahap penerapan Prototype.
  • Convert to Operational System : Merupakan proses akhir dari perancangan. Proses ini adalah kelanjutan dari tahapan Implementasi. Proses pembuatan sistem operasi dilakukan dengan mengkonversi prototype yang telah diimplementasikan. Hasil implementasi tersebut mengindikasikan kalau model tersebut layak untuk dijadikan sebuah sistem yang siap digunakan.


Refrensi :